Selasa, 08 Agustus 2017

Bualan Biasa


Segalanya menjadi kaku,
Sajak-sajak mulai terusir dari kertas putih dan pena
Hingga berubah menjadi coretan tak beralur
Yang entah apa makna dari coretan itu

Sajak yang tak bertuan
Senja yang menghilang tanpa ragu
Dan kopi yang mulai menabur rindu
Sejak angin membisikkan pada daun
"Pulanglah ke tempat asalmu" 

Kau tau ?
Sajak, Senja, Kopi
Tiga hal yang selalu mengingatkanku 
Untuk menuangkan segala resah yang aku rasakan
Tiga hal yang paling aku sukai 
Dalam sebuah coretan yang berujung menyakitkan.
(Terkadang)


-fRn-




Minggu, 06 Agustus 2017

Aku, kamu, dan dia ..


Aku tak tahu harus dimulai darimana
Ini tentang hati,
Tentang hati yang mulai bercabang,
Tentang hati untuk masa depan
Tentang hati yang butuh kepastian 
Tentang hati yang harus di ikhlaskan . .

Di tengah keramaian kota
Aku sibuk bermain sajak 
Dengan menatap secangkir kopi hitam pekat
Aku telah menyakiti mereka berdua

Bagaimana bisa aku seperti ini?
Ada apa dengan ku di tahun ini?

Iya,
Ketika kesetiaan mulai menghilang karena sikap
Ketika kejujuran menjadi suatu kebohongan karena sifat

Iya,
Aku masih menyayanginya, 
Tetapi?aku masih belum bisa meraih hatinya kembali..

Disatu sisi,
Dia dan aku juga saling menyayanginya,
Tetapi? Dia masih belum berhasil meraih hatiku sepenuhnya,
Entah kedepannya bagaimana,
Yang aku mau sekarang,
Tolong, aku ingin menata hatiku kembali,
Dan tolong berikan aku waktu untuk menjawab semua permintaannya






-Frn-

Puncaknya, kah ?

Kopinya masih panas,
Rindu pun mulai menyeruak kepada tuannya
Tolong ..
Aku mulai terjebak pada ruang rindu
Terasa sesak dada ini
Sakit, hingga ingin ku menangisi rindu ini
Aku tak kuat lagi untuk menahannya ..
Tolong,
Bantu aku untuk melepaskannya 
Meskipun itu terlampau berat
Iya..
Berat . .
Karena ku tak bisa meraih hatinya kembali ..





-fRn-

Minggu, 28 Mei 2017

No Ever?

Senja berlalu  dalam malam yang membisu
Alunan melodi angin menambah haru biru
Sebuah sajak yang tertulis perlahan tak menampakkan diri
Ia mulai perlahan menghilang dalam dekapan malam
Secangkir kopi terakhir membawa kepahitan bagi penikmatnya
Sudah tidak ada lagi penghalang bagi dirinya mengungkap sebuah cerita masa depan
Kini cerita itu yang tersisa hanyalah ampas yang seharusnya mulai perlahan dihilangkan.



~Frn

Jumat, 23 Desember 2016

Stressed Out?

Berjalan disampingmu memang sangat menyenangkan
Tangan halus yang selalu menggenggam tangan ku
Membuat ku tak ingin melepaskannya ..
Berjalan dengan canda tawa senyuman yang kamu tawarkan
Membuat ku ingin selalu berada didekatmu
Seperti itulah kita dulu ..
Entahlah,
Sampai saat ini ..
Detik ini ..
Semua tampak mengecewakan
Semua tak seindah dulu..
Semua tentang mu mulai memudar
Dengan seiringnya waktu ..
Aku .. rindu kamu ..
Rindu kita.. yang dulu







Surabaya, 23 Desember 2016
FRn . 15:44

Kamis, 17 November 2016

Spesial Untukku

Kamu yang selalu aku rindukan
Kamu yang selalu membuat aku setenang ini
Kamu sesuatu yang paling istimewa dari yang lain
Kamu, 

Ingin ku berjumpa denganmu lagi
Menikmati suasana malam dengan ketenangan yang selalu aku rindukan
Terlalu ramai disini
Terlalu sibuk orang-orang disini

Tolong beri aku kesempatan untuk berjumpa denganmu
Cuma suasana itu yang membuat aku nyaman
Hanya disanalah aku bisa meluapkan segalanya

Kapan aku bisa berjumpa denganmu lagi?
Aku kali ini sangat-sangat merindukanmu
Aku ingin memeluk malammu
Aku ingin menikmati kopimu

Aku sudah jatuh hati yang teramat dalam
Dan aku rindu sekali padamu

..
Oh Yogyakartaku ..
Tunggu aku kembali



Yogyakarta, 18 November 2016
Frn. 16:14




Senin, 13 Juni 2016

" Sisa Lamunan "

Tentang harapan dan mimpi..
Perlahan menghilang meninggalkan kenangan
Senyuman dan canda tawa tak lagi terlihat
Lamunan hilang seketika
Terbawa angin yang datang dengan sejuta kesedihan
Tolong,
Aku ingin bersandar pada bahu yang menenangkan hati.
Karena ku tak ingin meneteskan kesedihan ini lebih dalam ..
Lagi ..

... "FRn"

Bualan Biasa

Segalanya menjadi kaku, Sajak-sajak mulai terusir dari kertas putih dan pena Hingga berubah menjadi coretan tak beralur Yang entah ap...